english | bahasa indonesia depan | program | akan datang | TBP | indonesia | dunia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tanzania dan Filipina: Program Aksi Langsung Pekerja Anak
di Sektor Rumah Tangga

Dilema anak perempuan di Tanzania

Di Republik Tanzania, terdapat diskriminasi-diskriminasi terhadap anak perempuan yaitu dalam hal beban pekerjaan yang harus mereka lakukan dirumah, dan tidak ada hak dalam mendapatkan warisan keluarga menyebabkan banyak dari mereka yang mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga.

Tanzania telah meratifikasi Konvensi ILO Usia Minimum untuk diperbolehkan bekerja pada tahun 1998 dan saat sedang menerapkan ketentuan-ketentuan didalamnya dengan memanfaatkan para pengawas ketenagakerjaan yang telah dilatih oleh IPEC. Dengan bantuan IPEC, unit pekerja anak yang ada di Departemen tenaga kerja Tanzania telah mengembangkan suatu kebijakan pekerja anak yang realistis, koheren dan dapat diterapkan menjelang akhir 1999. Program yang didukung IPEC di Republik Tanzania menangani bahaya pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga sambil juga mempertimbangkan kenyataan bahwa berdiam di rumah saja dapat mendorong penyalahgunaan dan terbengkalainya pendidikan.

TAMWA

Asosiasi jurnalis dan pengacara wanita Tanzania yang dikenal dengan nama TAMWA mempelopori kampanye pencegahan perekrutan anak sebagai pembantu rumah tangga, akibatnya semakin banyak anak-anak yang berusia di bawah 14 tahun yang direkrut dari desa untuk bekerja di pusat kota seperti Dar-es-Salaam, Arusha dan Mwanza. Sampai saat ini TAMWA telah menjangkau 4500 anak perempuan di enam lokasi.

TAMWA mendirikan posko-posko di lokasi perekrutan anak-anak perempuan tersebut, menghubungi mereka ketika datang ke kota tersebut dan memberikan bantuan dasar kepada mereka. Para pembantu rumah tangga wanita dewasa membantu anak-anak perempuan tersebut dengan cara menawarkan bantuan dan memberikan nasehat-nasehat. TAMWA juga menggalakkan kampanye peningkatan kesadaran melalui media dan menyelenggarakan seminar di desa-desa yang ditujukan untuk para orang tua dan pemuka masyarakat; cara ini mengakibatkan penurunan yang tajam terhadap perekrutan anak-anak.

Federasi Serikat Pekerja Tanzania juga telah merumuskan serangkaian intervensi terhadap praktek mempekerjakan anak sebagai pembantu rumah tangga dan di satu wilayah di negara tersebut, berhasil dilakukan pengurangan rekrutmen menjadi 65-70% dalam periode lima bulan di 13 desa.

Forum Visayan, Manila

Di Pilipina, suatu proyek IPEC yang berhasil dilaksanakan oleh Forum Visayan, suatu LSM nasional. Menghadapi kendala sulitnya melakukan kontak dengan anak-anak yang menjadi pembantu rumah tangga ditempat kerja mereka, maka Forum Visayan telah menyelenggarakan suatu wadah pertemuan yang dikenal dengan nama "Luneta Park Activitis" yang bertempat di Taman Luneta, Manila. Wadah ini merupakan tempat berkumpulnya anak-anak yang menjadi pembantu rumah tangga setiap hari Minggu. Cara ini terbukti efektif dalam memberikan pelayanan langsung kepada anak-anak tersebut. Kegiatan ini bahkan mengarahkan kepada terbentuknya Asosiasi Pembantu Rumah Tangga.

Program dukungan IPEC yang diluncurkan tersebut membawa hasil sbb:
nAnak-anak terbantu untuk meninggalkan situasi kerja yang tidak wajar dan kembali ke tengah keluarga atau kerabatnya.
n Kebutuhan dasar anak yang menjadi pembantu rumah tangga seperti tempat persinggahan, jaminan kesehatan, bantuan hukum, konseling dan biaya pendidikan telah diberikan secara teratur.
n Anak-anak tersebut telah dididik untuk membantu rekan-rekan mereka yang lain dan melakukan negosiasi untuk mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik.
n Banyak anak-anak mendapatkan ketrampilan kepemimpinan dan berperan serta dalam program yang ditujukan untuk mendukung dan meningkatkan kesadaran masyarakat, yang memberikan hasil adanya perbaikan sikap dari pihak majikan.

Sejak tahun 1997, Forum Visayan telah memberikan pelayanan kepada 1500 anak yang menjadi pembantu rumah tangga dan telah memperluas jangkauan kegiatannya ke tiga kota besar untuk menjangkau lebih dari 2000 anak lagi.

Forum Visayan juga menyelenggarakan konsultasi teratur dengan pembantu rumah tangga, kelompok hak asasi manusia dan dengan para praktisi hukum untuk merancang stregi umum dan melobby pemerintah agar melakukan pengadopsian rancangan UU mengenai Pekerja di Sektor Rumah Tangga.

Program Aksi IPEC di Sektor Rumah Tangga
Ada sejumlah 82 program IPEC di seluruh dunia yang bertujuan menyelamatkan anak-anak yang bekerja di sektor rumah tangga. Dari jumlah tersebut 40 program adalah untuk membantu anak-anak secara langsung, dan 32 program lainnya dicanangkan untuk membantu anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan yang sangat berbahaya. Penyebaran geografisnya sangat luas: Banglades, Brazil, India, Indonesia, Kenya, Madagaskar, Nepal, Filipina, Tanzania, Thailand dan Turki, dan semua terlibat aktif.


kembali ke atas