arsip | wedsite | other blog | kirim sms

31.1.04  

BBC NEWS | Technology | Mydoom creator hunt intensifies

masih cerita tentang si virus itu, bikin heboh semuanya. eh, btw kemarin itu heboh juga hujan es dan macet di jakarta. huhuhuhuhu.

Irfan Toni H | 10:09 AM |


29.1.04  

DVD teen seeks compensation

anak ini yang bikin glodok jadi tambah rame jadi pusat dvd bajakan. huhuhu. coba aku bisa kayak dia ya? hehehehe. :) aku mau daftar wisuda nih, tapi surat2 nya pada kemana ya? waduh, jadi bingung nih urusannya. gimandang dong bow?

eh ini ada teks dari naskah kho ping hoo. bagus juga nih. ternyata si desta itu cucunya kho ping hoo lho? wah, keren banget dong?

"...Tentu saja kita akan mencarinya sampai dapat, isteriku. Akan tetapi, biarlah kesempatan ini kita pergunakan untuk membicarakan pendidikan terhadap anak kita itu. Biasanya, aku menuduhmu terlalu manja, sedangkan kau menuduhku terlalu keras. Ketika kita beristirahat tadi, aku meneropong kenyataan ini dan agaknya kita berdua telah berlaku terlalu mementingkan diri sendiri, isteriku.?

Apa maksudmu?? Yan Cu memegang tangan suaminya dan menengadah, memandang wajah orang yang berjalan di sampingnya.

Baik caramu yang menyatakan kasih sayang kepada anak dengan terang-terangan sehingga kelihatan memanjakannya, maupun aku yang ingin melihat anak kita menjadi seorang anak baik sehingga aku kelihatan keras terhadap dia, sesungguhnya sikap kita berdua yang lalu itu hanya mencerminkan pendahuluan kepentingan kita
sendiri.? Coba terangkan, aku tidak mengerti. Bukankah apa pun cara yang kita berdua pergunakan, sebagai ayah dan ibu, kita mementingkan anak kita? Bukankah kita, dengan cara kita masing-masing, ingin melihat dia menjadi seorang anak yang baik??

Cong San menarik napas panjang. ?Itulah, isteriku sayang. Itulah salahnya, dan itulah kesalahan kita. Kita INGIN MELIHAT dia menjadi ini, menjadi itu. Kita ingin MEMBENTUK dia sesuai dengan keinginan dan selera kita, sehingga lupa bahwa dia itu, sebagai seorang yang hanya kebetulan terlahir sebagai anak kita, dia mempunyai hak untuk tumbuh sendiri, dia mempunyai kepribadian sendiri, dia berhak menentukan sendiri, bukan hanya menjiplak seperti yang kita paksakan untuk membentuk dia. Dia bukan boneka, bukan tanah liat yang boleh kita bentuk sekehendak hati kita! Kita telah keliru dalam mendidik putra kita itu, Yan Cu!?

Yan Cu termenung. Dia dapat mengerti apa yang dimaksudkan suaminya. Memang harus dia akui bahwa selama ini, baginya yang terpenting hanyalah keinginan hatinya sendiri! Dia ingin melihat puteranya begini, begitu, penurut, tekun belajar, dan lain-lain. Tidak pernah satu kali juga dia memperhatikan, apa sebenarnya yang disukai dan dikehendaki puteranya!

Segala ingin dia atur sehingga jejak langkah hidup puteranya itu harus tepat seperti yang digariskannya! Betapa picik dan terlalu mementingkan diri sendiri itu! Dia mulai merasa menyesal dan terharu...

Irfan Toni H | 12:38 PM |


28.1.04  

ini sebenarnya udah dikirim ke saksi kemarin. tapi belum sempat aku posting kesini. ya sudah, aku masukin skr aja deh.

Telaga Cermin

Suatu ketika di sebuah sabana, berkumpullah sebuah kelompok harimau. Mereka hidup dalam sebuah dataran, dengan gua sebagai pelindung mereka. Di kelompok itu juga tinggal beberapa harimau muda, yang baru mulai belajar berburu. Harimau itu masih tampak canggung, dan belum berpengalaman dalam mencari mangsa. Mereka terlihat sedang berlatih berlari, sementara ada yang sedang menjelajah daerah-daerah baru.

Ada seekor harimau muda yang terlihat menjauh dari kelompok itu. Dia tampaknya ingin mencari tantangan dengan berjalan menuju arah seberang. Kaki-kaki mudanya melintasi rumput-rumput yang belum terjamah. Matanya terlihat waspada mengawasi sekitarnya. Tanpa disadari, kakinya menuju sebuah telaga yang menjorok ke dalam. Telaga itu lebih mirip lubang yang besar. Airnya begitu bening, memantulkan apa saja yang terlihat diatasnya. Sang harimau muda terkejut, ketika dilihatnya ada seekor harimau lain disana. "Hei...ada harimau lain yang tinggal di dalam air."

Kucing besar itu masih tertegun ketika melihat harimau di telaga itu selalu mengikuti setiap gerak-geriknya. Ketika dia mundur menjauh, harimau dalam telaga itu pun ikut menghilang. Sesaat kemudian, harimau itu menyembulkan kepalanya, oh, ternyata harimau telaga itu masih ada. Dipasangnya senyum persahabatan, dan ada balasan senyum dari arah telaga. Di kibas-kibaskannya ekor miliknya, dan si harimau telaga pun melakukan hal yang sama. Harimau muda itu kembali tersenyum, dan segera beranjak dari tempat itu. "Akan kuberitahu yang lain. Ada seekor harimau baik hati yang tinggal di tempat ini." Kakinyapun bergegas menuju sabana, tempat saudara-saudaranya sedang berlatih berburu.

Kabar tentang harimau dalam telaga itu pun segera diberitahukannya. Ada seekor harimau lain yang tertarik, dan ingin membuktikan cerita itu. Segera saja, kakinya menuju tempat yang disebutkan. Setelah beberapa saat, sampailah dia di telaga itu. Dengan berhati-hati, hewan belang itu memperhatikan sekeliling. Ups..kakinya hampir terperosok ke dalam telaga. Dia terlihat mengaum, seraya menyembulkan kepalanya ke arah lubang telaga. "Hei...ada harimau yang sedang marah di dalam sana.", begitu pikirnya dalam hati. Harimau itu kembali menyeringai, memamerkan seluruh taring miliknya. Dia menggeram, mengaum, dan menunjukkan muka marah. Ohho, ternyata harimau dalam telaga pun tak kalah, dan melakukan tindakan serupa.

"Ah, temanku tadi pasti berbohong." Tak ada harimau baik dalam telaga itu. Aku hampir saja di makannya. Lihat, wajahnya saja terlihat marah, dan selalu menggeram. Aku tak mau berteman dengan harimau dalam telaga itu." Harimau yang masih marah itu segera bergegas pergi. Rupanya ia tidak menyadari bahwa harimau dalam telaga itu, sesungguhnya adalah pantulan dari dirinya.

***

Pandangan orang lain, sama halnya dengan cermin dan telaga, adalah pantulan dari sikap kita terhadap mereka. Dugaan dan sangkaan yang kerap muncul, bisa jadi adalah refleksi dari perlakuan kita terhadap mereka. Baik dan buruknya suatu tanggapan, tak lain merupakan balasan dari diri kita sendiri. Layaknya cermin dan air telaga, semuanya akan memantulkan bayangan yang serupa. Tak kurang dan tak lebih.

Sikap orang tua, sahabat, rekan kerja, dan bahkan hewan dan tumbuh-tumbuhan, adalah refleksi dari sikap kita terhadap mereka. Apakah kita menemukan wajah-wajah yang ramah, bersahabat dan teduh pada mereka, atau kita temukan wajah-wajah penuh gerutu, marah dan tak bersahabat? Apakah kita menjumpai mereka yang selalu tersenyum, dan mau menolong kita, ataukah kita menjumpai mereka dengan raut perlawanan?

Agaknya kita perlu mencari sebuah cermin besar untuk berkaca. Mampukah kita untuk berdiri di depannya. Menatap seluruh wajah kita, dan mengatakan kepada orang di dalam cermin itu. Tataplah dalam-dalam, seakan ingin menyelami seluruh wajah itu dan berkata, "Sudahkah saya menemukan wajah yang bersahabat di dalam sana?. Teman, cobalah menatap wajah kita dalam-dalam, dan cobalah jujur dalam menjawabnya, "Sudahkah kutemukan wajah yang bersahabat di dalamnya?


Irfan Toni H | 2:56 PM |
 

Mydoom virus 'biggest in months'

wah, katanya akan dapat rp. 2 miliar buat yang bisa nangkep pembuatnya. mau dong. aku suruh aja temen ngaku sebagai pembuat worm ini, dan kita nanti bisa bagi dua hadiahnya. hehehehe...

senang deh disini, aku dapat laptop ibm t21. wah, keren juga nih, ada dvd nya dan masih pentium iii pula. lumhay deh. minggu depan juga kayaknya aku dapat desktop. mereknya hp pavilion 280d. wah, kayak mimpi deh. beneran. tempat ini enak banget yakk? jadi pengen kerja selamanya disini aja.

tadi siang, dari jam 11 aku ikutan rapat. panjang juga, dan melelahkan. tapi aku banyak yang ngga ngerti, sebab mereka bahasanya lain. hehehe...pake bahasa inggris, tapi istilah-jargon dan idiom yang dipake asing semua. huhuhuhu...ngga ngerti.

abis makan, udah kenyang. pengen ke belakang. hehehehe. udah lama juga ngga ngisi blog. 3 harian lebih deh. pengen nulis juga buat saksi.

Irfan Toni H | 2:52 PM |


25.1.04  

skr masih sakit perut nih. udah makan macem-macem obat masih belum sebuh juga. huhuuh..mana kerjaan kantor masih ada yang belum selesai juga. gimana ya. apa mau tidur dulu ntar baru bangun pagi2? ah ngga ah, skr aja deh.

Irfan Toni H | 9:35 PM |