My Small Dream
Hmm...this is my simple and small dream


31.5.03  

ada di pamulang lagi. sampe disini hampir sholat jumat. malemnya, jalan ke tiptop buat cari bahan kue. sholihahku mau masak buat hari minggu.

By irfan | 12:00 AM >>


29.5.03  

hari ini payday nga ya? padahal cuma 75% aja. :(. aku nga berhasil hubungi mbak fitri lagi krn sedang sibuk rapat dengan dekan. wah, kayaknya misti cek besok lagi nih. wallah, piye iki.

aku nganterin beberapa surat lamaran buat sholihahku. wah, disangkain kurir mulu nih. tapi gpp, demi istri tercinta. besok long weekend. mo ngapain ya?

By irfan | 2:01 PM >>


28.5.03  

payroll cut to 25%? huaaaaaaaaaaaaa....gimana ya? berarti gajiku makin berkurang dong? astagfirullah. mudah-mudahan ngga berlangsung lama. ini ujian buat kami berdua. ya allah, sesungguhnya engkau maha tahu mana yang terbaik buat kami. tunjukilah kami jalan yang engkau ridhoi. amin.

By irfan | 12:09 PM >>


27.5.03  

ada yang baru dari google yaitu: bahasa baru dari google? tapi apakah google juga jadi mata-mata?

wadduh, aku nga jadi ke kampus karena mbak fitri belum baca materi yang aku kirim. gimana ya? janjinya udah selesai hari kamis atau jumat. aku diminta untuk telepon dia. jadwalnya, minggu depan aku mau turlap.

By irfan | 10:31 AM >>
 

kemarin ke pameran buku. sebenarnya janjian sama sholihahku di bulungan, tapi dia ada meeting lama banget. aku nunggu di aquarius satu setengah jam, sampe abis dua CD lagu buat dengerin. setelah itu aku nunggu di grand mahakam, supaya bisa langsung ketemu kalau dah selesai meeting. akhirnya baru selesai jam 18.30. lama juga ye?

setelah itu ke pameran buku, dan ketemu sama yuan, ira dan satu temennya lagi. ketemu sama wien, sama doni suma. ngga terlalu rame sih, mungkin kita dah kemaleman. makan disana dulu, tapi tukang nya mau nipu, ya udah deh, aku bentak aja. pas pulang, ke stand anak TGP. hahaha....kok makin ancur aja sih? :)

By irfan | 9:20 AM >>


26.5.03  

sampe di kantor lagi. mau ke kampus jam 11. ketemu mas bambang jam 12-an. minggu ini akirnya bisa turlap.

By irfan | 9:28 AM >>


25.5.03  

kemarin ke tempat didie ambil buku social change. Wah, lumayan capek juga sebab makan waktu 2 jam dari pamulang. skr lagi sendiri di rumah pamulang,l mau berangkat jam 3 dari sini. ke kantor dulu nga ya?

By irfan | 1:38 PM >>


24.5.03  

hi. hari ini ultahnya sholihahku. aku kasih black forest yang large buat dia. di bungkus pake pita warna merah + bunga warna merah juga. wah bawa nya susah bener tuh, dari lebak bulus naik motor pelan-pelan banget. untung nga rusak :)

kasihnya, pas dia baru bangun tidur. tapi katanya dia udah tahu dari semalem, hehehe. gpp deh. yang penting dia juga senang. bang andri dan kak lisa datang juga bawa shafa. dduh makin lucu aja dia. siangnya, bikin tulisan lagi buat Saksi

Senyum

Hari telah siang. Matahari telah meninggi hingga ke atas kepala. Sinarnya menerangi segenap alam, memberikan cahaya kepada mahluk yang ada dibawahnya. Pancarannya membuka jalan-jalan kehidupan, tempat bagi kelopak bunga merekah dan dedaunan merambah. Angin bertiup semilir, memberikan harum kesegaran alam, membawa kabar tentang hari yang terus berjalan. Desirannya merambat, dari pesisir pantai, melalui celah-celah pohon, melewati gunung dan bukit. Semuanya tampak serasi, tanda kehadiran sang Maha Pencipta ada di bumi ini.

Namun, suatu ketika sang Angin berkata, “Aku lah yang paling kuat di alam ini. Hembusanku mampu membuat pohon tumbang, dan dedaunan bertebaran. Tangan-tanganku mampu membalikkan air, membuat ombak yang besar”. Angin kemudian tampak meniupkan sesuatu, dan segera saja beberapa pohon terangkat dari akarnya. Di sudut lain, matahari yang tengah bersinar, mulai angkat bicara, “Jangan sombong, Angin, banyak yang lebih kuat daripadamu.” Angin semakin bernafsu, “Mau bertanding denganku?” Matahari menjawab, “Lihat, dibawah sana ada orang yang sedang memakai jubah. Siapa yang mampu membuatnya membuka jubah itu, maka dialah yang paling kuat. Setuju?”

Angin setuju dengan syarat itu. Dia meminta matahari bersembunyi di balik awan. Mulailah ia mengeluarkan segenap tenaga yang dimilikinya. Tiupan kencang pun segera berhembus. Terlihat angin yang menderu seperti badai, menerbangkan semua benda di bumi. Tapi, orang berjubah tak bergeming. Dia berlindung pada sebongkah batu besar. Tangannya menutup rapat jubah miliknya. Semakin kencang angin bertiup, semakin erat pula ia menutup jubahnya.

Matahari terdengar berseru dari balik awan, “Sekarang biar giliranku.” Tampak sinar terang mulai menyeruak dari balik awan. Matahari muncul dengan senyumnya yang indah. Pancaran cahaya, menggantikan hembusan badai. Sinar dari senyum itu pun mulai menerangi alam raya. Terlihat orang berjubah itu mulai melonggarkan tangannya. Dari jauh terdengar suara, “Udara sepanas ini, lebih baik kunikmati jika aku melepas jubah ini.”

Senyum matahari kembali merekah, tanda kemenangan ada di tangannya.

***

Senyum, adalah anugerah Tuhan buat manusia. Kurva lengkung yang ada di setiap wajah adalah tanda yang memancarkan kebahagiaan dan kegembiraan. Di dalamnya, tersimpan perasaan tentang suatu keberhasilan, dan nafas syukur yang selalu dipanjatkan. Senyum, akan selalu di temukan pada jiwa-jiwa yang ikhlas, dan selalu muncul bagi mereka yang sabar. Dan hanya di dalam senyum, hati manusia akan memancarkan kemuliaan.

Begitulah, kadangkala semua kesombongan dapat dikalahkan dengan sedikit senyuman. Tak perlu lagi unjuk kekuatan, tak perlu lagi menepuk dada tanda jumawa. Keramahan dan kelembutan, adalah jawaban bagi banyak persoalan kehidupan. Perlukah kita menyelesaikan semua permasalahan hidup dengan cara-cara kekerasan? Bilakah kita menyiasatinya dengan pola-pola yang diajarkan Tuhan?

Teman, senyum adalah hadiah. Dan hadiah akan lebih bermakna jika telah diberikan. Maka, sampaikanlah senyum. Hadiah juga akan lebih berkesan jika disampaikan dengan ikhlas, maka sampaikanlah keikhlasan itu. Tebarkanlah keramahan yang selalu hadir di dalam senyuman. Hiasilah lisan kita dengan kelembutan senyuman. Mungkin, sepotong senyuman, adalah jawaban bagi setiap persoalan. Mungkin, dalam setiap senyuman, ada rahasia-rahasia Tuhan, tempat segala jawaban.

Senyum, adalah juga tanda kerendahanhati. Ia akan selalu hadir pada orang-orang yang mau bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan. Ia akan selalu menghiasi lisan mereka yang di dalam hatinya ada kesabaran. Namun, janganlah senyum itu dicari pada orang yang keras hatinya, dan penuh kesombongan jiwa. Janganlah ia ditelusuri dari wajah yang tak teduh, dari wajah yang penuh dengan nafsu mengalahkan.

Teman, tebarkanlah senyum, dan kita akan menuai kebahagiaan.

By irfan | 11:35 AM >>


23.5.03  

akhirnya polling ruu di media itu dibatalkan karena alasan teknis. aku skr mau jalan ke kampus ah.

By irfan | 1:48 PM >>
 

tes bisa pa nga?

By irfan | 1:47 PM >>
 

orang-orang sibuk banget isi polling di media indonesia tentang ruu sisdiknas. katanya banyak yang nolak ruu itu. kenapa sih mereka nolak ruu itu? wah, ngga tau juga, mungkin takut program mereka gagal? padahal kan ruu itu udah demokratis banget, dan keinginan semua orang pun sederhana, setiap anak, diajarkan agama oleh sesama pemeluknya? apa itu berlebihan.

By irfan | 10:13 AM >>
 

semakin baik. semua semakin baik. sore ini aku mau ke kampus, ketemu sama mas bambang dan arif. arif mau kasih buku psikologi kepribadian punya dia. janjian jam 16.30, tapi berangkatnya jam 3 aja ah.

besok, sholihahku ulang tahun, yang keberapa ya? ah rahasia deh. mau kasih hadiah apa ya? kamu mau hadiah apa sih?

By irfan | 10:10 AM >>


22.5.03  

dah sampe kantor. tapi masih sakit perut. salah makan? hari ini aku beli dua koran, kompas dan koran tempo

By irfan | 4:19 PM >>
 

udah ketemu mbak fitri. ketemu juga sama mbak chandra yang skr berjilbab. aku ke warnet lagi. males pulang ke kantor. ketemu machsan, yang mau nikah tanggal 2 agustus. :) si doel juga, seminggu kemudian. ketemu mas bambang nanti jumat sore. skr dia lagi ada banyak meeting di depsos dan di bogor.

ketemu sofyan, dan dia kasih beberapa tips tentang bimbingan skripsi. nungguin fedry buat lihat skripsi dia. masih 1 jam lagi disini.

By irfan | 12:22 PM >>
 

hari ini dia juga masih ngambek nih. ya sudah, gimana ya. pagi ini aku cuma di kasih air putih. :( nothing to eat. :(

aku ke kampus lagi mau kasih laporan ke mas bambang dan ke mbak fitri juga. ke warnet PAU yang sekarang dah punya JavaTech. Lumayan cepet juga lho....bisa sampe 64 Kbps. Hahaha...kuambil semua bandwithnya nga ya? blog udah agak baikan, malah sekarang tampilannya lebih bagus. aku disini cuma 1 jam aja. terus mau ketemu mbak fitri lagi.

By irfan | 9:47 AM >>


21.5.03  

hari ini sholihahku masih marah. dduh, kenapa ya. padahal aku sayang banget sama dia. semalem sih udah agak baikan, sebab aku agak kurang enak badan. jadinya sempat dikasih balsem di perut.

sampe siang, aku masih di kost, ngetik untuk persiapan ketemu sama mas bambang. tapi ternyata ngga bisa karena mas bambang lagi rapat. sampe di kantor jam 2.30 makan mie, dan punya rencana untuk bikin blog lagi. aku skr ada di kampus, mau pulang tapi sholihahku lagi di blok m. sekalian nunggu aja.

eh, dikampus ada yang baru! fisip bikin terobosan untuk kirim informasi kemahasiswaan dan akademis via sms. hua. jadinya bisa terima info lowongan kerja, beasiswa, magang, dan lainnya via sms dari dekanat. bahkan kalau berhasil mau dicoba untuk pengiriman nilai dan ip. keren nga sih?

By irfan | 7:14 PM >>


20.5.03  

demo? hari ini ada demo di HI. aku tadi dah ikutan tapi cuma sebentar. ketemu sama banyak orang juga, tapi panas banget, jadi aku malah beli majalah tempo edisi reformasi. ketemu sama pak naharus juga.

kantor sholihahku lagi senewen semua nih. mudah-mudahan dia baik-baik saja, dan Allah memberikan jalan terbaik buatnya. amin.

By irfan | 2:49 PM >>


19.5.03  

capek. lelah. ngantuk. kangen. sholihahku.

By irfan | 2:19 PM >>
 

semalem sampe jam 4 pagi di kantor polsek mampang. wadduh, itu anak-anak kost emang rese banget. jadi ngga bisa tidur, dan sampe kantor telat karena ngantuk. seharusnya aku ke mas bambang, tapi ngga bisa deh kayaknya. wadduh, mana masih ngantuk lagi. kapan mulai ngetiknya nih. ada banyak jadwal yang kelewat juga.

jadi inget, kemarin ada tulisan di kaca mikrolet "the my is three koe" hayoo..artinya apa? itu bacanya..... demi istriku... nyambung ngga sih? ada-ada aja itu tukang mikrolet.

By irfan | 1:32 PM >>


18.5.03  

liqo harus datang? penting banget ya? nggak tahu juga deh.

By irfan | 7:56 PM >>


17.5.03  

aku lagi nga enak badan. kemarin kita ke dufan, sama tika. seneng banget sih, naik banyak wahana, termasuk wahana yang baru, wings dan poci-poci. tapi ada satu wahana yang baru kicir-kicir, kita nga sempat naikin, abis udah kesorean dan ngantri banget. berbahaya nga sih? ngeri banget soalnya.

hmm....nga punya duit nih. hiks.... abis ada banyak keperluan sih. :) semoga nanti ada banyak rezeki lain. amin.

By irfan | 1:56 PM >>


15.5.03  

kenapa sih, komputernya james rusak pada saat libur? untung cuma masalah reset cable modem. dia juga katanya mau jalan-jalan ke europe, dan minta supaya aku belim batre cadangan laptop, setup koneksi di luar pake RadNet. Ada nga sih?

alhamdulillah, rani melahirkan di jakarta, di rs gatot subroto kamar 612, ruang kartika. eh, laki-laki apa perempuan ya?

By irfan | 1:07 PM >>


14.5.03  

hari ini ketemu sama mas boby di ykai. haha, dia punya kamera baru dari creative. seharusnya sore ini aku ketamu mas bambang, tapi musti ngerjain laporan dari ykai dulu. hmm...

besok, adalah libur panjang maulid. sekaligus liburan panjang dari pemerintah. ngapain ya? beresin skripsi? itu pasti. eh, gimana kalau ada alat yang bisa ngerjain semua hal dalam sekejap mata? bisa nga sih? hahaha...paan sih loe fan, usaha man!

By irfan | 4:28 PM >>


13.5.03  

kemarin keujanan, di kampus, tapi dari sana ada beberapa perbaikan dari mas Bambang. Ini pertemuan yang ketiga.komponen penelitiannya harus dilengkapi lagi. musti dibikin lebioh ringkas. seharusnya ke ykai, tapi mas bobby nya sakit, di jadwal ulang buat besok. ada banyak hal yang harus dikerjain, termasuk di www.enterpreneurcommunity.net

By irfan | 11:21 AM >>


11.5.03  

Nanananana....hari ini ngga kemana-mana. Mau ke tempat mas Bambang. Malam ini aku tidur sendiri di kos, duuhh...merana. eh, bagusan mana ya? Encyclopedia Britanica atau Encarta?

By irfan | 5:50 PM >>
 

Seandainya saja aku punya mesin waktu. Hmm.......keren juga kali ye? Hehehehe...ngga tau kenapa ada lintasan ide kayak gitu.

Eh, aku juga baru bikin tulisan buat dikirim ke Majalah Saksi. Ini dia, judulnya "Menggenggam Pasir"

Mengenggam Pasir

Matahari telah hampir tenggelam ketika dua orang tampak sedang menyusuri pantai. Keduanya melangkah perlahan, kaki-kaki mereka terlihat bergerak mengikuti pergerakan senja. Warna merah keemasan di atas ufuk, menambah suasana malam kian kental. Tak ada suara, tak ada pekik-pekik camar disana. Debur ombak pun terdengar lirih. Yang ada hanya bunyi hembusan nafas yang teratur.

“Guru, waktuku belajar telah hampir usai. Besok aku akan kembali ke istana dan di nobatkan menjadi raja baru. Tapi, ada satu pesan yang dibisikkan Ayah kepadaku, dan sampai kini aku masih tak mengerti.” Keduanya masih tetap berjalan perlahan, “Menjadi raja itu seperti mengenggam pasir, begitu kata Baginda. Apa maksud perkataan itu, Guru?”

Layaknya seorang yang bijak, sang Guru terdiam sesaat. Beberapa jeda waktu terlewat, resi tua itu berkata, “Kalau itu titah baginda, mari, kutunjukkan sesuatu.” Diajaknya sang muridnya ke arah daratan, “Ambilkan aku segenggam pasir disana!” Sang calon raja itupun menurut. Bergegas, dikerjakannya perintah itu. Tangannya segera meraih pasir disana, dan di genggamnya erat-erat.

Namun, pekerjaan itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. Saat pasir itu digenggam, banyak sekali yang berhamburan. Butir-butir pasir, selalu menyelusup diantara jari-jari. Makin kuat kepalan itu dieratkan, makin banyak pula butiran pasir yang terjatuh. Sekali lagi sang murid itu merengkuh segenggam pasir, namun lagi-lagi ia menemui hal yang sama. Tampaknya, sang calon raja itu gagal menunaikan perintah. “Guru, mengapa begitu sedikit pasir yang kudapat? Apakah tanganku tak cukup kuat, genggamanku tak cukup erat?” Ada raut wajah kecewa disana.

“Mari, mendekat kepadaku.” Murid itu segera mendekat, “Ayahmu benar, menjadi raja memang seperti mengenggam pasir. Butuh kebijaksanaan dan jiwa yang besar. Lihatlah, makin erat kau kepal, makin banyak pula yang hilang. Makin banyak pasir yang keluar dari sisi-sisi jarimu.” Sang murid tampak serius memperhatikan. Wajahnya mengangguk-angguk perlahan, “Tapi, cobalah kau ambil pasir itu dengan tangan terbuka. Tangan yang menghadap ke atas, niscaya tak akan banyak yang terbuang percuma. Tangan yang terbuka, akan dapat menjadi wadah yang baik untuk semua pasir disana.”

“Begitupun menjadi raja. Seorang raja, akan membutuhkan tangan yang selalu terbuka dalam menerima keluh kesah rakyatnya. Seorang raja, akan perlu tangan yang menjadi wadah, tempat bagi semua rakyatnya berkumpul. Jangan kau kepalkan telapakmu, jangan kau eratkan genggamanmu. Biarkan terbuka, agar makin banyak yang berhimpun disana. Biarkan tertangkup, agar tak hilang apa yang ada dalam sana.”

Sang calon raja terdiam merenungi perkataan itu. Saat fajar merekah besok, ia akan menjadi raja yang baru. Kepalan tangan dan butiran pasir menjadi tempat baginya menemukan jalan kebijaksanaan. Esok, ia akan menjadi raja dengan “tangan terbuka” bukan menjadi raja dengan “tangan terkepal”

***

Menjadi seorang raja, bisa jadi sama halnya dengan menjadi manusia biasa. Di dalamnya setiap orang akan punya kesempatan untuk belajar dari hal-hal sederhana. Karena sesungguhnya saya percaya, bahwa menjadi siapapun, kita sebaiknya wajib untuk menemukan jalan-jalan menuju kebijaksaan. Dan, telapak tangan serta butiran pasir pun, layak menjadi jalan kebijaksaan itu.

Pernahkah kita merasa ingin sekali mengenggam dunia? Adakah terlintas dalam pikiran, untuk menghimpun semuanya dalam satu kepalan? Saya percaya, ada sebagian dari kita yang demikian. Namun, saya juga percaya, bahwa dunia dan kebahagiaan, tak selamanya di dapat dengan tangan yang mengenggam atau telapak yang mengepal. Semakin bernafsu kita mempererat genggaman, semakin banyak yang akan hilang. Semakin keras kita berusaha mengepalkan tangan, semakin banyak pula yang terlewat lewat jemari kita.

Adakah kita berusaha menggapainya dengan tangan yang terbuka? Bisakah kita meraihnya dengan tangan tengadah, tertangkup seakan penuh harap berdoa kepada-Nya? Saya percaya, itulah jalan-jalan yang terbaik. Bukan dengan menggenggam keras, atau mengepal penuh nafsu. Bukan dengan meremasnya penuh tenaga, atau melumatnya hingga habis tenaga. Tapi dengan tangan yang toleran bukan yang membenci, tangan yang mengayomi bukan yang menceraikan, tangan yang sabar bukan yang bernafsu, tangan yang tekun bukan yang terburu-buru.

Saya percaya, tangan-tangan semacam itulah yang menjadi jalan-jalan kebijaksanaan buat kita.

By irfan | 12:22 AM >>
 

Alhamdulillah bisa. Hehehehehe...ah mendingan pake Tripod aja. Ngga repot dan gampang. Aku masih ngetik skripsi di rumah Pamulang. Sholihaku udah tidur. Sleep well ya sayang. :)

Besok mau lari pagi sama dia. Yuhuu...sambil makan bubur ayam. Jangan lupa transfer ya!

By irfan | 12:18 AM >>
 

Kalau nyang ini bisa nga?

By irfan | 12:06 AM >>


9.5.03  

aku lagi ngeblog dari IITELMIT 2003 nih. Lumayan, tapi ngga terlalu rame. Pake acara registrasi segala. Janjian sama sholihahku, tapi dia kejebak macet dan akhirnya pulang. Hmm..marah ngga ya, sebab ini ide dari ku buat nonton IITELMIT.

Yah, semoga lancar aja deh. Hmmmm...round...round. Si Oppie katanya mau jaga stand Ericsson besok hari sabtu. :)

By irfan | 5:59 PM >>
 

bisa deh

By irfan | 10:59 AM >>


8.5.03  

Huahahahahahaha nga bisa juga

By irfan | 1:13 PM >>


7.5.03  

balik lagi ke tripod.

By irfan | 11:35 AM >>
 

kalau nga bisa juga gimana ya?

By irfan | 10:41 AM >>
 

masih belum bisa nih

By irfan | 10:39 AM >>
 

coba bener nga ya

By irfan | 10:38 AM >>
 

tes lagi.

By irfan | 10:12 AM >>
 

Bisa nga nih

By irfan | 9:52 AM >>
 

tes ajha

By irfan | 9:51 AM >>


6.5.03  

Wah, si Nazla bikin blog juga. Hahahaha...selamat datang deh di dunia perbloggerian. Jadi keingetan sama blogku yang satu ini. Udah lama ngga diisi. Alhamdulillah masih ada.

By irfan | 2:09 PM >>
Tempo Doeloe
Pranala
SMS