Anak dan Komik
Komik dan animasi sesungguhnya adalah bagian dari
aspek pendidikan dan penyebarluasan informasi - termasuk ilmu pengetahuan
- kepada masyarakat luas. Sebagai media komunikasi, melalui komik
dan animasi, ilmu pengetahuan dapat disampaikan secara cepat dan
efektif. Selain itu, komik dan animasi juga merupakan sarana hiburan
yang tinggi nilai ekonominya. Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan
Nasional Yahya Muhaimin pada pembukaan Pekan Komik dan Animasi Nasional
2000, yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan I Gusti Ngurah
Anom. (Kompas, 7/2/00)
Komik baru Indonesia, dinilai belum mempunyai muatan
budaya yang jelas. Hal itu disebabkan, pengerjaan komik baru saat
ini baru mengedepankan ide grafisnya, bukan ide cerita. Demikian
diungkapkan Litbang Masyarakat Komik Indonesia (MKI), Firmansyah.
(Republika, 22/6/00)
Komikus Dwi Koendoro BR mengatakan bahwa problem komik
kita sudah sangat serius. Anak-anak akan lebih tahu siapa Pocahontas
dibandingkan siapa itu Pangeran Diponegora atau Ibu Kartini. Komikus
kita sebenarnya memiliki kemampuan. Bisa dilihat dari pemenang sayembara
komik, mereka bisa bikin komik begitu bagus dan tidak kalah dengan
komik asing. Cuma mereka belum dilirik oleh para penerbit karena
penerbit selalu berhitung dan berupaya mencari untung. (Kompas,
13/2/00)
|
|