|
arsip | wedsite | other blog | kirim sms
24.5.03
hi. hari ini ultahnya sholihahku. aku kasih black forest yang large buat dia. di bungkus pake pita warna merah + bunga warna merah juga. wah bawa nya susah bener tuh, dari lebak bulus naik motor pelan-pelan banget. untung nga rusak :)
kasihnya, pas dia baru bangun tidur. tapi katanya dia udah tahu dari semalem, hehehe. gpp deh. yang penting dia juga senang. bang andri dan kak lisa datang juga bawa shafa. dduh makin lucu aja dia. siangnya, bikin tulisan lagi buat Saksi
Senyum
Hari telah siang. Matahari telah meninggi hingga ke atas kepala. Sinarnya menerangi segenap alam, memberikan cahaya kepada mahluk yang ada dibawahnya. Pancarannya membuka jalan-jalan kehidupan, tempat bagi kelopak bunga merekah dan dedaunan merambah. Angin bertiup semilir, memberikan harum kesegaran alam, membawa kabar tentang hari yang terus berjalan. Desirannya merambat, dari pesisir pantai, melalui celah-celah pohon, melewati gunung dan bukit. Semuanya tampak serasi, tanda kehadiran sang Maha Pencipta ada di bumi ini.
Namun, suatu ketika sang Angin berkata, “Aku lah yang paling kuat di alam ini. Hembusanku mampu membuat pohon tumbang, dan dedaunan bertebaran. Tangan-tanganku mampu membalikkan air, membuat ombak yang besar”. Angin kemudian tampak meniupkan sesuatu, dan segera saja beberapa pohon terangkat dari akarnya. Di sudut lain, matahari yang tengah bersinar, mulai angkat bicara, “Jangan sombong, Angin, banyak yang lebih kuat daripadamu.” Angin semakin bernafsu, “Mau bertanding denganku?” Matahari menjawab, “Lihat, dibawah sana ada orang yang sedang memakai jubah. Siapa yang mampu membuatnya membuka jubah itu, maka dialah yang paling kuat. Setuju?”
Angin setuju dengan syarat itu. Dia meminta matahari bersembunyi di balik awan. Mulailah ia mengeluarkan segenap tenaga yang dimilikinya. Tiupan kencang pun segera berhembus. Terlihat angin yang menderu seperti badai, menerbangkan semua benda di bumi. Tapi, orang berjubah tak bergeming. Dia berlindung pada sebongkah batu besar. Tangannya menutup rapat jubah miliknya. Semakin kencang angin bertiup, semakin erat pula ia menutup jubahnya. Matahari terdengar berseru dari balik awan, “Sekarang biar giliranku.” Tampak sinar terang mulai menyeruak dari balik awan. Matahari muncul dengan senyumnya yang indah. Pancaran cahaya, menggantikan hembusan badai. Sinar dari senyum itu pun mulai menerangi alam raya. Terlihat orang berjubah itu mulai melonggarkan tangannya. Dari jauh terdengar suara, “Udara sepanas ini, lebih baik kunikmati jika aku melepas jubah ini.”
Senyum matahari kembali merekah, tanda kemenangan ada di tangannya.
***
Senyum, adalah anugerah Tuhan buat manusia. Kurva lengkung yang ada di setiap wajah adalah tanda yang memancarkan kebahagiaan dan kegembiraan. Di dalamnya, tersimpan perasaan tentang suatu keberhasilan, dan nafas syukur yang selalu dipanjatkan. Senyum, akan selalu di temukan pada jiwa-jiwa yang ikhlas, dan selalu muncul bagi mereka yang sabar. Dan hanya di dalam senyum, hati manusia akan memancarkan kemuliaan.
Begitulah, kadangkala semua kesombongan dapat dikalahkan dengan sedikit senyuman. Tak perlu lagi unjuk kekuatan, tak perlu lagi menepuk dada tanda jumawa. Keramahan dan kelembutan, adalah jawaban bagi banyak persoalan kehidupan. Perlukah kita menyelesaikan semua permasalahan hidup dengan cara-cara kekerasan? Bilakah kita menyiasatinya dengan pola-pola yang diajarkan Tuhan?
Teman, senyum adalah hadiah. Dan hadiah akan lebih bermakna jika telah diberikan. Maka, sampaikanlah senyum. Hadiah juga akan lebih berkesan jika disampaikan dengan ikhlas, maka sampaikanlah keikhlasan itu. Tebarkanlah keramahan yang selalu hadir di dalam senyuman. Hiasilah lisan kita dengan kelembutan senyuman. Mungkin, sepotong senyuman, adalah jawaban bagi setiap persoalan. Mungkin, dalam setiap senyuman, ada rahasia-rahasia Tuhan, tempat segala jawaban.
Senyum, adalah juga tanda kerendahanhati. Ia akan selalu hadir pada orang-orang yang mau bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan. Ia akan selalu menghiasi lisan mereka yang di dalam hatinya ada kesabaran. Namun, janganlah senyum itu dicari pada orang yang keras hatinya, dan penuh kesombongan jiwa. Janganlah ia ditelusuri dari wajah yang tak teduh, dari wajah yang penuh dengan nafsu mengalahkan.
Teman, tebarkanlah senyum, dan kita akan menuai kebahagiaan.
Irfan Toni H |
11:35 AM |
23.5.03
akhirnya polling ruu di media itu dibatalkan karena alasan teknis. aku skr mau jalan ke kampus ah.
Irfan Toni H |
1:48 PM |
tes bisa pa nga?
Irfan Toni H |
1:47 PM |
orang-orang sibuk banget isi polling di media indonesia tentang ruu sisdiknas. katanya banyak yang nolak ruu itu. kenapa sih mereka nolak ruu itu? wah, ngga tau juga, mungkin takut program mereka gagal? padahal kan ruu itu udah demokratis banget, dan keinginan semua orang pun sederhana, setiap anak, diajarkan agama oleh sesama pemeluknya? apa itu berlebihan.
Irfan Toni H |
10:13 AM |
semakin baik. semua semakin baik. sore ini aku mau ke kampus, ketemu sama mas bambang dan arif. arif mau kasih buku psikologi kepribadian punya dia. janjian jam 16.30, tapi berangkatnya jam 3 aja ah.
besok, sholihahku ulang tahun, yang keberapa ya? ah rahasia deh. mau kasih hadiah apa ya? kamu mau hadiah apa sih?
Irfan Toni H |
10:10 AM |
22.5.03
dah sampe kantor. tapi masih sakit perut. salah makan? hari ini aku beli dua koran, kompas dan koran tempo
Irfan Toni H |
4:19 PM |
udah ketemu mbak fitri. ketemu juga sama mbak chandra yang skr berjilbab. aku ke warnet lagi. males pulang ke kantor. ketemu machsan, yang mau nikah tanggal 2 agustus. :) si doel juga, seminggu kemudian. ketemu mas bambang nanti jumat sore. skr dia lagi ada banyak meeting di depsos dan di bogor.
ketemu sofyan, dan dia kasih beberapa tips tentang bimbingan skripsi. nungguin fedry buat lihat skripsi dia. masih 1 jam lagi disini.
Irfan Toni H |
12:22 PM |
hari ini dia juga masih ngambek nih. ya sudah, gimana ya. pagi ini aku cuma di kasih air putih. :( nothing to eat. :(
aku ke kampus lagi mau kasih laporan ke mas bambang dan ke mbak fitri juga. ke warnet PAU yang sekarang dah punya JavaTech. Lumayan cepet juga lho....bisa sampe 64 Kbps. Hahaha...kuambil semua bandwithnya nga ya? blog udah agak baikan, malah sekarang tampilannya lebih bagus. aku disini cuma 1 jam aja. terus mau ketemu mbak fitri lagi.
Irfan Toni H |
9:47 AM |
21.5.03
hari ini sholihahku masih marah. dduh, kenapa ya. padahal aku sayang banget sama dia. semalem sih udah agak baikan, sebab aku agak kurang enak badan. jadinya sempat dikasih balsem di perut.
sampe siang, aku masih di kost, ngetik untuk persiapan ketemu sama mas bambang. tapi ternyata ngga bisa karena mas bambang lagi rapat. sampe di kantor jam 2.30 makan mie, dan punya rencana untuk bikin blog lagi. aku skr ada di kampus, mau pulang tapi sholihahku lagi di blok m. sekalian nunggu aja.
eh, dikampus ada yang baru! fisip bikin terobosan untuk kirim informasi kemahasiswaan dan akademis via sms. hua. jadinya bisa terima info lowongan kerja, beasiswa, magang, dan lainnya via sms dari dekanat. bahkan kalau berhasil mau dicoba untuk pengiriman nilai dan ip. keren nga sih?
Irfan Toni H |
7:14 PM |
20.5.03
demo? hari ini ada demo di HI. aku tadi dah ikutan tapi cuma sebentar. ketemu sama banyak orang juga, tapi panas banget, jadi aku malah beli majalah tempo edisi reformasi. ketemu sama pak naharus juga.
kantor sholihahku lagi senewen semua nih. mudah-mudahan dia baik-baik saja, dan Allah memberikan jalan terbaik buatnya. amin.
Irfan Toni H |
2:49 PM |
19.5.03
capek. lelah. ngantuk. kangen. sholihahku.
Irfan Toni H |
2:19 PM |
semalem sampe jam 4 pagi di kantor polsek mampang. wadduh, itu anak-anak kost emang rese banget. jadi ngga bisa tidur, dan sampe kantor telat karena ngantuk. seharusnya aku ke mas bambang, tapi ngga bisa deh kayaknya. wadduh, mana masih ngantuk lagi. kapan mulai ngetiknya nih. ada banyak jadwal yang kelewat juga.
jadi inget, kemarin ada tulisan di kaca mikrolet "the my is three koe" hayoo..artinya apa? itu bacanya..... demi istriku... nyambung ngga sih? ada-ada aja itu tukang mikrolet.
Irfan Toni H |
1:32 PM |
18.5.03
liqo harus datang? penting banget ya? nggak tahu juga deh.
Irfan Toni H |
7:56 PM |
|